Sabtu, 17 April 2010

Gubernur Harus Cepat Berikan Bantuan Pangan

Kekeringan di NTT
IBRAHIM A. MEDAH
Jumat, 16 April 2010 | 12:35 WIB
KUPANG, POS KUPANG.Com -- Ketua DPRD NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, mengingatkan Gubernur NTT, agar cepat memberikan bantuan pangan untuk desa-desa yang dilanda kekeringan.
"Saya sudah komunikasikan dengan gubernur, baik melalui surat, telepon dan menemui langsung. Saya minta gubernur secepatnya memberikan bantuan pangan dan memikirkan bantuan jangkan panjang karena dampaknya bisa sampai setahun," kata Medah pada jumpa pers di ruang  kerjanya, Kamis (15/4/2010).
Menurut Medah, ada korelasi antara kekeringan, gagal tanam, gagal panen dan rawan pangan. Untuk itu, tegas Medah, pemerintah harus cepat mengantisipasi agar tidak terjadi kelaparan.
Medah mengatakan, kekeringan berdampak sampai setahun  perlu dibuka lapangan kerja agar warga bisa bekerja dan mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup. Pemerintah juga  perlu memberikan bantuan ternak kecil yang mudah dipelihara dan cepat mendatangkan uang. "Jangan berpikir yang muluk-muluk, memberikan ternak sapi," katanya.
Medah menjelaskan, pemerintah pusat sudah mengalokasikan bantuan untuk desa-desa yang kering di NTT dengan beras 100 ton/kabupaten. Dia mengharapkan, bantuan beras itu segera didistribusikan secara adil dan tepat sasaran sehingga rakyat yang didera kekeirngan bisa bergairah.
DPRD NTT, juga akan mengundang Bulog membahas soal stok beras sebagai langkah antisipasi. Dewan meminta gubernur agar bertindak cepat sehingga rakyat tidak menjadi korban kelaparan.
Di tempat terpisah, Sekretaris Bimas NTT, Ir. Edgar  Tibuludji mengatakan, hasil pendataan sementara, di Kabupaten Sumba Timur terdapat 152 desa dan di TTS terdapat 31 desa yang dikategorikan berisiko tinggi sehingga perlu diatasi segera. Desa-desa itu, kata Tibuludji,  dilanda kekeringan yang serius. Untuk Sumba Timur telah dikunjungi gubernur dan TTS akan dikunjungi juga.
Saat berkunjung ke Sumba Timur, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya meminta Bupati Sumba Timur, Drs. Gidion Mbilijora mempercepat distribusi beras untuk orang miskin (raskin). Beras bantuan pemerintah pusat sebanyak 100 ton harus secepatnya didistribusikan kepada warga yang dilanda kekeringan. Namun, gubernur meminta pemerintah setempat mendatanya seakurat mungkin sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Dari Mbay, Ibu kota Kabupaten Nagekeo dilaporkan sekitar 1.373,55 hektar (ha) tanaman pertanian di empat kecamatan terancam gagal panen. Tanaman yang terancam gagal panen tersebut terdapat di Kecamatan Wolowae seluas 322,9 ha, Nangaroro seluas 67,90 ha, Aesesa seluas 756,75 ha, dan Kecamatan Aesesa Selatans eluas 226 ha.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Nagekeo, Drs. Paulus Kadju, saat panen raya jagung hibrida di kebun percontohan Komando Distrik  Militer (Koramil) 1625-05 Distrik Aesesa-Riung, di Mbay, Kamis (15/4/2010).
Kadju mengatakan, kegiatan panen raya jagung hibrida bisi 16 di kebun percontohan keluarga besar Koramil Aesesa-Riung merupakan bukti upaya dan kerja keras.  Kebun percontohan tersebut seluas 3,5 ha. Hasil panen jagung hibrida bisi 16 dari lahan tersebut mencapai 5,270 ton. (gem/ee)

Tidak ada komentar: